Bhaskara, Bimario Eka (2022) Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Wilayah Prioritas Sebagai Upaya Mitigasi Fenomena UHI Di Kota Samarinda-Submit Journal/Konferensi. Bachelor thesis, Institut Teknologi Kalimantan.
Text
08181019_cover.pdf Download (124kB) |
|
Text
08181019_abstract_en.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (203kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_abstract_id.pdf Download (203kB) |
|
Text
08181019_chapter_1.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (353kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_chapter_2.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (381kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_chapter_3.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (622kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_chapter_4.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
08181019_conclusions.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (210kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_bibliography.pdf Restricted to Registered users only until 1 October 2023. Download (222kB) | Request a copy |
|
Text
08181019_Lembar Persetujuan Publikasi Ilmiah (Form. TA-020).pdf Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (70kB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata di perkotaan sehingga terjadi perbedaan yang signifikan antara suhu pusat kota dan pinggir kota. Kota Samarinda merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur dan merupakan kota yang memiliki perkembangan yang sangat pesat. Kota Samarinda mengalami alih fungsi lahan yang sangat besar selama 20 tahun yaitu sebesar 22. 432 Ha. Ketersedian Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Samarinda hanya berkisar 8.850,31 Km2 atau sebesar 12,21% dari kriteria ideal yaitu 30%. Berdasarkan data temperatur yang dimiliki oleh Stasiun Meteorologi Temindung Kota Samarinda terjadi peningkatan suhu rata-rata Kota Samarinda yaitu sebesar 0.9 C dalam kurun waktu 4 tahun. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Kota Samarinda mengalami gejala fenomena UHI yang ditandai dengan meningkatnya suhu rata-rata di Kota Samarinda. Dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari fenomena UHI perlu adanya pemetaan fenomena perubahan UHI. Selain pemetaan fenomena UHI perlu adanya perumusan arahan pengembangan RTH. Pengadaan RTH dinilai efektif dan efisien sebagai bentuk mitigasi fenomena UHI. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan pendekatan spasial dengan memanfaatkan penginderaan jarak jauh serta olah data spasial yang meliputi olah data citra, pembobotan, overlay, dan deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa peta fenomena UHI, peta wilayah prioritas pengadaan RTH, dan arahan pengembangan RTH di Kota Samarinda. Kawasan terdampak UHI di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan luas setiap tahunnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak fenomena adalah melalui perencanaan RTH yang baik, adapun pada penelitian ini dihasilkan 3 kelas prioritas pengadaan RTH yaitu non prioritas, prioritas sedang, dan prioritas tinggi. Kawasan yang termasuk kedalam kelas Non Prioritas memiliki luas sebesar 70.624 Ha, Prioritas Sedang sebesar 960,43 Ha, dan Prioritas Tinggi sebesar 113,57 Ha. Berdasarkan prioritasnya didapatkan 26 skenario arahan pengembangan RTH yang didasarkan oleh hasil evaluasi RTH. Kata Kunci : Fenomena UHI, Pengembangan RTH, dan Prioritas RTH
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences |
Divisions: | Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan > Perencanaan Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Bimario Eka Bhaskara |
Date Deposited: | 18 Jul 2022 08:44 |
Last Modified: | 18 Jul 2022 08:44 |
URI: | http://repository.itk.ac.id/id/eprint/18037 |
Actions (login required)
View Item |