STUDI PENGARUH PELARUT ORGANIK POLAR PADA PROSES DEPROTEINASI PADA KARET ALAM (HAVEA BRASILIENSIS)

Saleh, Karina Medina Sarifudin (2021) STUDI PENGARUH PELARUT ORGANIK POLAR PADA PROSES DEPROTEINASI PADA KARET ALAM (HAVEA BRASILIENSIS). Bachelor thesis, Institut Teknologi Kalimantan.

[img] Text
06161033_cover.pdf

Download (124kB)
[img] Text
06161033_abstract_en.pdf
Restricted to Registered users only

Download (203kB) | Request a copy
[img] Text
06161033_abstract_id.pdf

Download (202kB)
[img] Text
06161033_chapter_1.pdf

Download (267kB)
[img] Text
06161033_chapter_2.pdf

Download (487kB)
[img] Text
06161033_chapter_3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB) | Request a copy
[img] Text
06161033_chapter_4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (543kB) | Request a copy
[img] Text
06161033_conclusions.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB) | Request a copy
[img] Text
06161033_bibliography.pdf

Download (224kB)
[img] Text
06161033_paper.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (271kB) | Request a copy
[img] Text
06161033_form_020.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (73kB) | Request a copy

Abstract

Studi ini menggunakan pohon karet (Hevea brasiliensis) yang menggandung lateks karet (30,0-40,0%), resin (1,0-2,0%), protein, gula (1,0-1,5%), abu (0,7-0,9%), dan air (55,0-60,0%). Kandungan protein pada pohon ini berfungsi untuk menjaga kestabilan lateks agar tidak cepat mengalami penggumpalan. Namun keberadaan protein juga dapat mengganggu efektivitas pada proses pengolahan karet seperti modifikasi kimia, sehingga harus dilakukan deproteinasi untuk memisahkan protein dan pengotornya dari lateks karet alam. Salah satu metode deproteinasi karet alam adalah dengan metode teknik surfaktan dan pencucian dengan pelarut organik polar. Metode teknik surfaktan ini menggunakan Sodium Dodecyl Sulfate (SDS) sebesar 1%, pelarut organik polar Aseton (ACT), Isopropyl Alchohol (IPA) dengan variasi masing – masing 1%,3% dan 5% dan 2% larutan campuran paraben (10% methylparaben, 2% propylparaben, propylene glycol). Metode dilakukan denan mencampurkan getah karet dengan campuran larutan dan diinkubasi selama 45 menit. Dilanjutkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 7000 rpm selama 15 menit. Setelah itu dilakukan pencucian dengan air destilasi dan campuran larutan, kemudian disentrifugasi kembali selama 15 menit. Dilanjutkan dengan pencucian terakhir menggunakan air destilasi. Fraksi lateks karet dan pengotor dipisahkan. Lateks karet disimpan pada container. Penggujian yang dilakukan pada studi ini adalah metode Kjeldahl dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Uji kjeldahl bertujuan untuk mengetahui kadar protein dari karet alam, hasil yang didapatkan pada pelarut polar organik Aseton 1%, 3%, 5% yaitu 81.39 %, 95.57% dan 96.41% dan pada pelarut polar organik isopropyl alcohol 1%, 3%, 5% adalah 80.60% , 93.49% dan 94.55%. Pengujian FTIR bertujuan untuk mengkonfirmasi gugus fungsi dari karet hasil deproteinasi. Sampel FTIR berupa 1% SDS dan 5% ACT. Dimana gugus amida I dengan gugus ―(C=O)―NH― dan amida II dengan gugus N―H merupakan hevein atau protein pada karet alam. Dari hasil pengujian, menunjukkan bahwa proses deproteinasi optimal terdapat pada sampel menggunakan pelarut polar organik jenis aseton yang mampu mengurangi kandungan protein sebanyak 96.41% pada konsentrasi 5% dan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi pelarut polar organik, penurunan kandungan protein yang terjadi akan semakin meningkat.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan > Teknik Material dan Metalurgi
Depositing User: Admin Perpustakaan ITK
Date Deposited: 19 May 2022 01:22
Last Modified: 19 May 2022 01:22
URI: http://repository.itk.ac.id/id/eprint/17891

Actions (login required)

View Item View Item