Febriyanti, Adinda Laili (2020) MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN POLUSI UDARA UNTUK MENENTUKAN JARAK AMAN PEMUKIMAN DARI CEROBONG ASAP INDUSTRI. Bachelor thesis, Institut Teknologi Kalimantan.
|
Text
02161001_cover.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text
02161001_abstract_id.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text
02161001_chapter_1.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
02161001_chapter_2.pdf Download (249kB) | Preview |
|
Text
02161001_chapter_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB) |
||
Text
02161001_chapter_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (381kB) |
||
|
Text
02161001_bibliography.pdf Download (132kB) | Preview |
|
Text
02161001_paper.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Polusi udara merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan industri yang pesat. Polusi udara dikeluarkan melalui cerobong asap industri menyebar menjauhi cerobong asap sesuai dengan arah angin ke permukiman masyarakat sekitar, dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat, seperti asma dan penyempitan saluran pernapasan. Jangkauan penyebaran polusi udara bervariasi, tergantung pada laju emisi, bentuk cerobong, dan cuaca daerah yang diteliti. Dalam penelitian ini, menggunakan model Gaussian plume untuk menentukan pola penyebaran polusi udara dan konsentrasinya. Model Gaussian Plume merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari polutan di udara karena adanya turbulen difusi dan adveksi yang disebabkan oleh angin. Kandungan polutan yang diamati adalah SO2, NO2, CO2 dengan masing-masing konsentrasi polutan μg/m3, 400 μg/m3 dan 30.000 μg/m3. Kecepatan angin yang digunakan ada dua, yaitu 1.5 m/s dan 3.17 m/s dengan instensitas cahaya matahari yang digunakan sebesar watt/m2. Hasil dari bentuk rekronstruksi model Gaussian Plume adalah ( ) ( ) 0 . ( ) / . ( ) /1. Selanjutnya, diperoleh jarak aman untuk permukiman dengan menggunakan model Gaussian Plume adalah lebih dari 1327 meter dari cerobong asap industri dengan kestabilan atmosfer kelas C (sedikit tidak stabil). Semakin stabil kondisi atmosfer maka, semakin jauh polutan mencapai titik maksimum dari cerobong asap. Kondisi stabilitas atmosfer juga mempengaruhi besarnya nilai konsentrasi maksimum. Semakin stabil kondisi atmosfer akan menyebabkan menurunnya konsentrasi maksimal pada masing-masing polutan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Jurusan Matematika dan Teknologi Informasi > Matematika |
Depositing User: | Admin Perpustakaan ITK |
Date Deposited: | 17 Oct 2020 03:59 |
Last Modified: | 15 Aug 2021 05:41 |
URI: | http://repository.itk.ac.id/id/eprint/272 |
Actions (login required)
View Item |